Sabtu, 21 Februari 2009

radiokimia

C. PEMANFAATAN RADIOAKTIF

Unsur unsur radioaktif dapat mengalami dua macam reaksi yaitu:

Reaksi fisi merupakan kebalikan dari reaksi fusi, yaitu reaksi yang membelah suatu partikel atomik menjadi menjadi beberapa partikel atomik lainnya dan sejumlah energi. Salah satu contoh dari reaksi fisi adalah reaksi fisi pada partikel uranium-235 (235U) yang ditumbuk oleh sebuah neutron yang bergerak pelan

1. Reaksi fusi adalah suatu reaksi yang menggabungkan beberapa partikel atomik menjadi sebuah partikel atomik yang lebih berat. Reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang sangat besar seperti yang terjadi pada bintang. Salah satu reaksi contoh reaksi fusi adalah penggabungan partikel deuterium (D atau 2H) dan tritium (T atau 3H)

Kedua reaksi tersebut dapat menghasilkan energi yang dahsyat sehingga sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan energi tersebut diantaranya ialah:

· Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia [1], dengan 441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda [2]. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

· Kedokteran

radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radiasi yang dihasilkan oleh unsur radioaktif mudah dikenal sehingga mudah dilacak. Berdasarkan sifat ini, radioisotop dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.Salah satunya ialah untuk mendeteksi adanya tumor dalam tubuh, yang dilakukan dengan isotop Tc-99.


C. PEMANFAATAN RADIOAKTIF

Unsur unsur radioaktif dapat mengalami dua macam reaksi yaitu:

1. Reaksi fusi adalah suatu reaksi yang menggabungkan beberapa partikel atomik menjadi sebuah partikel atomik yang lebih berat. Reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang sangat besar seperti yang terjadi pada bintang. Salah satu reaksi contoh reaksi fusi adalah penggabungan partikel deuterium (D atau 2H) dan tritium (T atau 3H)

2. Reaksi fisi merupakan kebalikan dari reaksi fusi, yaitu reaksi yang membelah suatu partikel atomik menjadi menjadi beberapa partikel atomik lainnya dan sejumlah energi. Salah satu contoh dari reaksi fisi adalah reaksi fisi pada partikel uranium-235 (235U) yang ditumbuk oleh sebuah neutron yang bergerak pelan

Kedua reaksi tersebut dapat menghasilkan energi yang dahsyat sehingga sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan energi tersebut diantaranya ialah:

· Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia [1], dengan 441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda [2]. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

· Kedokteran

radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radiasi yang dihasilkan oleh unsur radioaktif mudah dikenal sehingga mudah dilacak. Berdasarkan sifat ini, radioisotop dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.Salah satunya ialah untuk mendeteksi adanya tumor dalam tubuh, yang dilakukan dengan isotop Tc-99.

B. KERADIOAKTIFAN

Definisi : Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari unsur-unsur yang bersifat radiokatif

macamnya

a. Keradioaktifan alam

- Terjadi secara spontan eksoterm
Misalnya: 92238 U
à 90224 Th + 24 He

1.









Jenis peluruhan

a. Radiasi Alfa
- terdiri dari inti 24 He
- merupakan partikel yang massif
- kecepatan 0.1 C
- di udara hanya berjalan beberapa cm sebelum menumbuk
molekul udara

b. Radiasi Beta
- terdiri dari elektron -10 e atau -10 beta
- terjadi karena perubahan neutron 01 n
à 1 1 p + -10 e
- di udara kering bergerak sejauh 300 cm

c. Radiasi Gamma
-
merupakan radiasi elektromagnetik yang berenergi tinggi
- berasal dari inti
- merupakan gejala spontan dari isotop radioaktif

d. Emisi Positron
-
terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan hampir sama dengan elektron
- terjadi dari proton yang berubah menjadi neutron 1 1 p
à01 n + +10 e

e. Emisi Neutron
-
tidak menghasilkan isotop unsur lain



2.









Kestabilan inti

- Pada umumnya unsur dengan nomor atom lebih besar dari 83 adalah radioaktif.
- Kestabilan inti dipengaruhi oleh perbandingan antara neutron dan proton di dalam inti.

* isotop dengan n/p di atas pita kestabilan menjadi stabil dengan
memancarkan partikel beta.
* isotop dengan n/p di bawah pita kestabilan menjadi stabil
dengan menangkap elektron.
* emisi positron terjadi pada inti ringan.
* penangkapan elektron terjadi pada inti berat.
















































Deret keradioaktifan

Deret radioaktif ialah suatu kumpulan unsur-unsur hasil peluruhan suatu radioaktif yang berakhir dengan terbentuknya unsur yang stabil. Contohnya:

a. Deret Uranium-Radium

Dimulai dengan 92 238 U dan berakhir dengan 82 206 Pb

b. Deret Thorium

Dimulai oleh peluruhan 90 232 Th dan berakhir dengan 82 208 Pb



























b. Keradioaktifan buatan

Perubahan inti yang terjadi karena ditembak oleh partikel. Prinsip penembakan:

  • Jumlah nomor atom sebelum penembakan = jumlah nomor atom setelah penembakan.
  • Jumlah nomor massa sebelum penembakan = jumlah nomor massa setelah penembakan.

Misalnya: 714 N + 24 He --> 817 O + 11 p
RUMUS

k = (2.3/t) log (No/Nt)

k = 0.693/t1/2

t = 3.32 . t1/2 . log No/Nt





2. Peluruhan radioaktif:
a. N
t = No . e-1
b. 2.303 log N
o/Nt = k . t
c. k . t
1/2 = 0.693
d. (1/2)
n = Nt/No
t
1/2 x n = t

dimana:

No = jmlh zat radioaktif mula-mula

Nt = jmlh zat radioaktif sisa peluruhan

k = tetapan peluruhan

t = waktu peluruhan

t1/2 =waktu paroh


keradioaktifan

Text Box:  KERADIOAKTIFAN

A. SEJARAH PENEMUAN RADIOAKTIFITAS

Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri Bec querel ketika sedang bekerja dengan material fosforensi. Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium tesebut. Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Doocu.Com - Free PDF Upload and Share