Jumat, 30 Oktober 2009

Perbandingan antara teori ikatan valensi dan teori orbital molekul

Pada beberapa bidang, teori ikatan valensi lebih baik daripada teori orbital molekul. Ketika diaplikasikan pada molekul berelektron dua, H2, teori ikatan valensi, bahkan dengan pendekatan Heitler-London yang paling sederhana, memberikan pendekatan energi ikatan yang lebih dekat dan representasi yang lebih akurat pada tingkah laku elektron ketika ikatan kimia terbentuk dan terputus. Sebaliknya, teori orbital molekul memprediksikan bahwa molekul hidrogen akan berdisosiasi menjadi superposisi linear dari hidrogen atom dan ion hidrogen positif dan negatif. Prediksi ini tidak sesuai dengan gambaran fisik. Hal ini secara sebagian menjelaskan mengapa kurva energi total terhadap jarak antar atom pada metode ikatan valensi berada di atas kurva yang menggunakan metode orbital molekul. Situasi ini terjadi pada semua molekul diatomik homonuklir dan tampak dengan jelas pada F2 ketika energi minimum pada kurva yang menggunakan teori orbital molekul masih lebih tinggi dari energi dua atom F.

Konsep hibridisasi sangatlah berguna dan variabilitas pada ikatan di kebanyakan senyawa organik sangatlah rendah, menyebabkan teori ini masih menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kimia organik. Namun, hasil kerja Friedrich Hund, Robert Mulliken, dan Gerhard Herzbergmenunjukkan bahwa teori orbital molekul memberikan deskripsi yang lebih tepat pada spektrokopi, ionisasi, dan sifat-sifat magnetik molekul. Kekurangan teori ikatan valensi menjadi lebih jelas pada molekul yang berhipervalensi (contohnya PF5) ketika molekul ini dijelaskan tanpa menggunakan orbital-orbital d yang sangat krusial dalam hibridisasi ikatan yang diajukan oleh Pauling. Logam kompleks dan senyawa yangkurang elektron (seperti diborana) dijelaskan dengan sangat baik oleh teori orbital molekul, walaupun penjelasan yang menggunakan teori ikatan valensi juga telah dibuat.

Pada tahun 1930, dua metode ini saling bersaing sampai disadari bahwa keduanya hanyalah merupakan pendekatan pada teori yang lebih baik. Jika kita mengambil struktur ikatan valensi yang sederhana dan menggabungkan semua struktur kovalen dan ion yang dimungkinkan pada sekelompok orbital atom, kita mendapatkan apa yang disebut sebagai fungsi gelombang interaksi konfigurasi penuh. Jika kita mengambil deskripsi orbital molekul sederhana pada keadaan dasar dan mengkombinasikan fungsi tersebut dengan fungsi-fungsi yang mendeskripsikan keseluruhan kemungkinan keadaan tereksitasi yang menggunakan orbital tak terisi dari sekelompok orbital atom yang sama, kita juga mendapatkan fungsi gelombang interaksi konfigurasi penuh. Terlihatlah bahwa pendekatan orbital molekul yang sederhana terlalu menitikberatkan pada struktur ion, sedangkan pendekatan teori valensi ikatan yang sederhana terlalu sedikit menitikberatkan pada struktur ion. Dapat kita katakan bahwa pendekatan orbital molekul terlalu ter-delokalisasi, sedangkan pendekatan ikatan valensi terlalu ter-lokalisasi.

Sekarang kedua pendekatan tersebut dianggap sebagai saling memenuhi, masing-masing memberikan pandangannya sendiri terhadap masalah-masalah pada ikatan kimia. Perhitungan modern pada kimia kuantum biasanya dimulai dari (namun pada akhirnya menjauh) pendekatan orbital molekul daripada pendekatan ikatan valensi. Ini bukanlah karena pendekatan orbital molekul lebih akurat dari pendekatan teori ikatan valensi, melainkan karena pendekatan orbital molekul lebih memudahkan untuk diubah menjadi perhitungan numeris. Namun program-progam ikatan valensi yang lebih baik juga tersedia.

ikatan kimia

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atomatau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam prakteknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjagamolekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.

Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah". Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih kuat daripada ikatan "kuat" yang paling lemah.

Senin, 26 Oktober 2009

logam berat

Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.

Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi.

Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan raksa yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pernah ditolak importir dari Jepang karena dinilai memiliki kandungan kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan kepada tanaman di perkebunan.

logam

Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam.

Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga,emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.

Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator.

Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur yang lebih berat daripada helium.

kelarutan

Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent) [1]. Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutanjenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih dalambahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible.

Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, ataupadat. Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut, seperti perak klorida dalam air. Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan pada senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus yang benar-benar tidak ada bahan yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh (supersaturated) yang metastabil

(sunting from wikipedia)

Jumat, 23 Oktober 2009

RPP struktur atom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Alokasi Waktu : 1 kali pertemuan (2 x 45`)

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar

Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

III. Materi Pembelajaran

Struktur atom

IV. Indikator

KOGNITIF ; a. Menentukan Struktur atom berdasarkan tabel periodik

b. menentukan elektron valensi

c. menentukan jumlah proton,elekton dan neutron

berdasarkan Nomor atom dan massanya

d. menuliskan isotop,isobar dan isoton yg diket masa dan

nomor atom

e. menjelaskan perbedaan isotop,isobar dan isoton

Afektif 1. Kerjasama dalam kelompok

2.Mengemukakan Pendapat

3.Partisipasi dalam kelompok

4.Menghargai Pendapat Orang Lain

Pendidikan Kecakapan Hidup

- Kesadaran diri : menyadari kebesaran ALLAH dengan adanya keteraturan Unsur

- Kesadaran Berpikir : Rasional,menggali dan mengolah Informasi

- Kecakapan Sosial : Bekerjasama dan Komunikasi Lisan

V. Strategi Pembelajran

5.1 Metode : Diskusi informasi

Pendekatan : Kontruktivisme

5.2 Langkah Pembelajaran

5.2.1 Pendahuluan

5.2.1.1 Prasyarat Pengetahuan : Tabel Periodik

5.2.1.2 Motivasi : perbedaan penempatan Unsur

5.2.1.3 Masalah :Mengapa unsur di letakkan pada golongan

dan periode yg sama?

5.2.2 Kegiatan Inti

5.2.2.1 Siswa mengamati tabel periodik unsur,tentang struktur elektronya

5.2.2.2 Siswa mengambil kesimpulan untuk elektron valensi

5.2.2.3 Siswa diskusi tentang jumlah proton,elektron dan netron

5.2.2.4 Siswa menarik kesimpulan tentang isotop,isobar dan isoton

5.2.3 Penutup

Guru mengadakan evaluasi

VI. Media Pembelajaran

Z Buku Kimia yang relevan

Z Tabel periodik

VII. Penilaian

Z Penilaian pengamatan diberikan guru pada saat proses KBM

Z Penilaian materi tanya jawab contoh:

· Mengkaji tabel periodik unsur

· Mengklasifikasikan unsur-unsur

  1. Tes Kognitif
    1. Tentukab Struktur atom golongan utama (golongan A) !
    2. Tentukan elektron valensi unsur-unsur berikut :

i. Natrium

ii. Flour

iii. Nitrogen

iv. Magnesium

v. Argon

vi. Oksigen

    1. Tentukan jumlah proton,elektron dan neutron untuk unsur unsur berikut :

Cl,Ne,Na,K

RPP Perkembangan tabel periodik unsur

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Alokasi Waktu : 1 kali pertemuan (2 x 45`)

I. Standar Kompetensi

Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar

Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

III. Materi Pembelajaran

Perkembangan tabel periodik unsur.

a.Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logam dan non logam

b. Pengelompokan unsur berdasarkan Hk triade (Dobreiner)

c. Pengolompokan Unsur berdasarkan sistem Oktaf (Newland)

d. Pengolompokan Unsur berdasarkan sistem Kenaikan Masa Atom ( Mendeleev)

e. Pengolompokan Unsur berdasarkan sistem Kenaikan Nomor Atom(Modern)

IV. Indikator

4.1 KOGNITIF ; a. Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk

mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.

b. Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur.

4.2 Psikomotor Menyusun Kartu pada Tabel Periodik

4.3 Afektif 1. Kerjasama dalam kelompok

2.Mengemukakan Pendapat

3.Partisipasi dalam kelompok

4.Menghargai Pendapat Orang Lain

4.4 Pendidikan Kecakapan Hidup

- Kesadaran diri : menyadari kebesaran ALLAH dengan adanya keteraturan Unsur

- Kesadaran Berpikir : Rasional,menggali dan mengolah Informasi

- Kecakapan Sosial : Bekerjasama dan Komunikasi Lisan

V. Strategi Pembelajaran

5.1.Metoda : Cooperatif Learning,Jigsaw

Pendekatan : Ketrampilan Proses

5.2. Langkah Pembelajaran

5.2.1. Pendahuluan : a. Prasarat pengetahuan ;mengenal nama dan Lambang Unsur

b. Motivasi ; Memperlihatkan Tabel periodik

c. Masalah ; Bagaimana cara penyusunan unsur pada tabel periodik ?

5.2.2 Kegiatan Inti

a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan sistem Tamu

b. Tiap kelompok membahas masing-masing salah satu cara

pengelompokan unsur

c,.Tiap kelompok mengemukakan hasil pembahasan

d. Siswa menjawab pertanyaan

Z Alat dan Sumber Pelajaran

o Tabel Perodik

o Kartu Unsur

Z Sumber

o Buku Paket Kimia I

o Buku yang relepan

VI. Penilaian

Z Penilaian pengamatan diberikan guru pada saat proses KBM

Z Penilaian materi tanya jawab contoh: mengidentifikasikan tabel periodik dan pengelompokan unsur

Hukum Kesetimbangan

Hukum Guldberg dan Wange:Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap,maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa dimana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalahtetap.

Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai hukum kesetimbangan.
Untuk reaksi kesetimbangan: a A + b B « c C + d D maka:

Kc = (C)c x (D)d / (A)a x (B)b


Kc adalah konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama suhu tetap.

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

-

Jika zat-zat terdapat dalam kesetimbangan berbentuk padat dan gas yang dimasukkan dalam, persamaan kesetimbangan hanya zat-zat yang berbentuk gas saja sebab konsentrasi zat padat adalah tetap den nilainya telah terhitung dalam harga Kc itu.

Contoh: C(s) + CO2(g) « 2CO(g)
Kc = (CO)2 / (CO2)

-

Jika kesetimbangan antara zat padat dan larutan yang dimasukkan dalam perhitungan Kc hanya konsentrasi zat-zat yang larut saja.

Contoh: Zn(s) + Cu2+(aq) « Zn2+(aq) + Cu(s)
Kc = (Zn2+) / (CO2+)

-

Untuk kesetimbangan antara zat-zat dalam larutan jika pelarutnya tergolong salah satu reaktan atau hasil reaksinya maka konsentrasi dari pelarut itu tidak dimasukkan dalam perhitungan Kc.

Contoh: CH3COO-(aq) + H2O(l) « CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Kc = (CH3COOH) x (OH-) / (CH3COO-)

Contoh soal:

1. Satu mol AB direaksikan dengan satu mol CD menurut persamaan reaksi:

AB(g) + CD(g) « AD(g) + BC(g)

Setelah kesetimbangan tercapai ternyata 3/4 mol senyawa CD berubah menjadi AD dan BC. Kalau volume ruangan 1 liter, tentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini !

Jawab:

Perhatikan reaksi kesetimbangan di atas jika ternyata CD berubah (bereaksi) sebanyak 3/4 mol maka AB yang bereaksi juga 3/4 mol (karena koefsiennya sama).
Dalam keadaan kesetimbangan:

(AD) = (BC) = 3/4 mol/l
(AB) sisa = (CD) sisa = 1 - 3/4 = 1/4 n mol/l

Kc = [(AD) x (BC)]/[(AB) x (CD)] = [(3/4) x (3/4)]/[(1/4) x (1/4)] = 9

2. Jika tetapan kesetimbangan untuk reaksi:

A(g) + 2B(g) « 4C(g)

sama dengan 0.25, maka berapakah besarnya tetapan kesetimbangan bagi reaksi:
2C(g) « 1/2A(g) + B(g)

Jawab:

- Untuk reaksi pertama: K1 = (C)4/[(A) x (B)2] = 0.25
- Untuk reaksi kedua : K2 = [(A)1/2 x (B)]/(C)2
- Hubungan antara K1 dan K2 dapat dinyatakan sebagai:
K1 = 1 / (K2)2 ® K2 = 2


sunting dari kambing.ui.ac.id

Selasa, 25 Agustus 2009

Teori asam basa menurut Lewis

Teori asam basa menurut Lewis

Pada tahun 1923 ketika Bronsted dan Lowry mengusulkan teori asam basa lewis juga ikut mengusulkan teori octet, ia berpikir bahwa asam basa merupakan masalah dasar yang harus diselesaikan berlandaskan teori struktur atom bukan berdasr percobaan
Teori asam basa lewis
Asam adalah akseptor pasangan electron bebas dan basa adalah donor pasangan electron bebas
Semua zat yang didefinisikan asam basa menurut arhennius dan bronsted lowry masuk dalam kerangka teori asam basa lewis namun keunggulan dari teori asam basa lewis adalah dapat membuktikan fakta bahwa zat yang tidak termasuk asam basa menurut arhenius dan bronsted lowry merupakan reaksi asam basa lewis contohnya:
BF3 + F- --> BF4-
Reaksi ini melibatkan koordinasi boron tri fluoride pada pasangan eelektron bebas ion fluoride. Menurut lewis BF3 adalah asam. Untuk membedakan asam semacam BF3 dari asam protik (asam kategori arhenius dan bronsted lowry) maka sering disebut asam lewis. Semua asam bronsted lowry adalah asam lewis namun tidak semua asam lewis merupakan asam bronsted lowry.
Keunggulan teori lewis dari teori yang lain adalah bisa menjelaskan asam basa yang tidak mengandung proton

Teori asam basa menurut Bronsted dan Lowry

Teori asam basa menurut Bronsted dan Lowry

Pada tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus Bronsted dan kimiawan inggris Thomas martin Lowry secara independent menyatakan teori asam basa yang lebih umum yaitu: Bronsted dan Lowry mendefinisikan
Asam adalah suatu senyawa yang dapat memberikan proton (H+) pada zat lain
Basa adalah suatu senyawa yang dapat berperan sebagai menerima proton (H+) dari zat lain
Teori ini dapat menjelaskan reaksi antara gas HCl dan NH3 sebagai reaksi asam basa yakni:

HCl (g) + NH3 (g) --> NH4Cl (s)

HCl mendonorkan proton pada ammonia maka asam klorida sebagai asam. Menurut Bronsted dan lowry suatu zat dapat menjadi asam dan basa.contohnya air dalam larutan asam akan bertindak sebagi basa HCl + H2O --> Cl- + H3O+
Perbedaan antara HCl dn Cl- adalah proton dan perubahan keduanya bersifat reversible , hubungan yang seperti itu ialah hubungan konjugat

Contoh:
H2O + CO3- --> OH- + HCO3-
Asam (H2O) basa konjugat (HCO3- )
Basa (CO3- ) asam konjugat (OH-)

Kelebihan teori bronsted lowry :
a. Bisa menjelaskan reaksi pada gas
b. Tidak tergantung pada pelarut air
c. Bias menjelaskan asam basa pada zat yang amfoter

Teori asam basa arhenius.

Menurut sejarahnya, awalnya Lavoisier mengemukakan bahwa asam merupakan senyawa yang mengandung oksigen (oksida dari nitrogen, fosfor, sulfur dan halogen yang membentuk asam dalam air). Namun sekitar awal abad 19, beberapa asam yang tidak mengandung oksigen telah ditemukan, sehingga akhirnya pada tahun 1838 Liebig mendefinisikan asam sebagai senyawa yang mengandung hidrogen, dimana hidrogen tersebut dapat digantikan oleh logam.
Pada abad berikutnya, dikembangkan definisi-definisi asam-basa yang memperbaiki definisi sebelumnya
a. Teori asam basa arhenius

Asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan H+ sehingga menambah konsentrasi H+ , dan basa ialah zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- sehingga akan menambah konsentrasi ion OH-,
Contoh:
HCl (aq)? H+(aq) + Cl-(aq) (asam)
NaOH (aq) ? Na-(aq) + OH-(aq) ( basa)
Syarat dari pengertian asam basa menurut arhenius adalah :
a. Harus terlarut dalam air
b. Tidak dalam bentuk fasa gas dan padat karena tidak akan menghasilkan H+ dan OH-

Sabtu, 21 Februari 2009

radiokimia

C. PEMANFAATAN RADIOAKTIF

Unsur unsur radioaktif dapat mengalami dua macam reaksi yaitu:

Reaksi fisi merupakan kebalikan dari reaksi fusi, yaitu reaksi yang membelah suatu partikel atomik menjadi menjadi beberapa partikel atomik lainnya dan sejumlah energi. Salah satu contoh dari reaksi fisi adalah reaksi fisi pada partikel uranium-235 (235U) yang ditumbuk oleh sebuah neutron yang bergerak pelan

1. Reaksi fusi adalah suatu reaksi yang menggabungkan beberapa partikel atomik menjadi sebuah partikel atomik yang lebih berat. Reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang sangat besar seperti yang terjadi pada bintang. Salah satu reaksi contoh reaksi fusi adalah penggabungan partikel deuterium (D atau 2H) dan tritium (T atau 3H)

Kedua reaksi tersebut dapat menghasilkan energi yang dahsyat sehingga sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan energi tersebut diantaranya ialah:

· Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia [1], dengan 441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda [2]. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

· Kedokteran

radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radiasi yang dihasilkan oleh unsur radioaktif mudah dikenal sehingga mudah dilacak. Berdasarkan sifat ini, radioisotop dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.Salah satunya ialah untuk mendeteksi adanya tumor dalam tubuh, yang dilakukan dengan isotop Tc-99.


C. PEMANFAATAN RADIOAKTIF

Unsur unsur radioaktif dapat mengalami dua macam reaksi yaitu:

1. Reaksi fusi adalah suatu reaksi yang menggabungkan beberapa partikel atomik menjadi sebuah partikel atomik yang lebih berat. Reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang sangat besar seperti yang terjadi pada bintang. Salah satu reaksi contoh reaksi fusi adalah penggabungan partikel deuterium (D atau 2H) dan tritium (T atau 3H)

2. Reaksi fisi merupakan kebalikan dari reaksi fusi, yaitu reaksi yang membelah suatu partikel atomik menjadi menjadi beberapa partikel atomik lainnya dan sejumlah energi. Salah satu contoh dari reaksi fisi adalah reaksi fisi pada partikel uranium-235 (235U) yang ditumbuk oleh sebuah neutron yang bergerak pelan

Kedua reaksi tersebut dapat menghasilkan energi yang dahsyat sehingga sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan energi tersebut diantaranya ialah:

· Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia [1], dengan 441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda [2]. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

· Kedokteran

radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radiasi yang dihasilkan oleh unsur radioaktif mudah dikenal sehingga mudah dilacak. Berdasarkan sifat ini, radioisotop dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.Salah satunya ialah untuk mendeteksi adanya tumor dalam tubuh, yang dilakukan dengan isotop Tc-99.


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Doocu.Com - Free PDF Upload and Share